Slider

Automatic Slideshow

Galeri Foto Kegiatan:

1 / 4
Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat
2 / 4
Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat
3 / 4
Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat
4 / 4
Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat

Selasa, 04 November 2025


Sanggar Tari Pringgondani Depok Sabet 4 Piala di Lomba Tari Tradisional Depok Literacy Fest 2025

Depok, November 2025 — Kabar membanggakan datang dari dunia seni dan budaya Kota Depok. Dalam ajang Lomba Tari Tradisional yang menjadi bagian dari rangkaian Depok Literacy Fest 2025, Sanggar Tari Pringgondani berhasil menyabet Empat piala sekaligus melalui para penari binaannya. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian seni tradisi masih hidup dan berkembang pesat di tengah arus modernisasi.

Ajang Literasi yang Merangkul Budaya

Depok Literacy Fest 2025 bukan sekadar perayaan literasi baca-tulis, tetapi juga wadah besar untuk memperluas makna literasi itu sendiri — termasuk literasi budaya. Acara tahunan yang digelar Pemerintah Kota Depok Dinas Kearsipan dan Perpustakaan bersama Dinas Pendidikan ini mengusung semangat “Membaca, Menulis, dan Menari untuk Merangkai Identitas Bangsa.”

Melalui lomba tari tradisional, panitia ingin menunjukkan bahwa kemampuan memahami dan mengekspresikan nilai budaya lokal juga merupakan bentuk literasi penting. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah dasar, sanggar seni, dan komunitas budaya di wilayah Depok dan sekitarnya.

Deretan Juara: Bukti Semangat dan Kreativitas Anak Negeri

Dari puluhan peserta yang tampil dengan kostum dan koreografi memukau, tiga penampilan berhasil mencuri perhatian dewan juri dan penonton:

  • Juara 1 (Kategori SD) : SD Negeri Curug 5 Cimanggis, Depok dengan Tarian Jaya Perbangsa — menggambarkan semangat kepahlawanan dan kebanggaan terhadap jati diri bangsa.
  • Juara Harapan 1 (Kategori SD: SD Negeri Harjamukti 2 dengan Tarian Sancang Gugat — sarat pesan moral tentang perjuangan, keadilan, dan kesetiaan terhadap tanah air.
  • Juara 2 (Kategori SMP) : Tim Tari PRG ( Gabungan SMPN 3, 11, dan 12 Kota Depok ) dengan Tarian Gogige Gokil — memadukan gerak humoris, energik, dan penuh warna, mencerminkan kreativitas generasi muda yang berakar pada tradisi.
  • Juara Harapan 2 (Kategori SMP) : SMP Negeri 23 Depok dengan Tarian Nyi Bentang Ronggeng — tentang motivasi dan ketulusan seorang penari wanita dalam mencintai, memiliki, dan melestarikan seni budaya Indonesia di era milenial untuk meraih prestasi dan menjadi bintang. Judul ini merupakan gabungan dari "Nyi" (sebutan wanita), "Bentang" (bintang), dan "Ronggeng" (penari).

Sanggar Tari Pringgondani: Melestarikan Tradisi Lewat Generasi Muda

Sanggar Tari Pringgondani Depok bukan nama baru dalam dunia seni tradisional. Berdiri dengan misi melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara, sanggar ini konsisten melatih anak-anak dan remaja agar mencintai seni tari tradisional sejak dini.

Prestasi di Depok Literacy Fest 2025 bukanlah pencapaian pertama mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, Sanggar Pringgondani juga aktif mengikuti berbagai festival budaya tingkat kota dan provinsi. Dedikasi pelatih dan penari muda mereka berhasil menghidupkan kembali antusiasme masyarakat terhadap seni tari tradisi, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Menurut salah satu pembina sanggar, pencapaian ini bukan hanya tentang piala, tetapi tentang melestarikan nilai-nilai luhur di balik setiap gerak tari. “Anak-anak sekarang perlu tahu bahwa setiap tarian punya cerita dan filosofi. Melalui menari, mereka belajar tentang sejarah, karakter, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri,” ujarnya.

Makna Literasi Budaya dalam Gerak Tari

Menari bukan sekadar soal keindahan gerak, tetapi juga cara menyampaikan pesan dan pengetahuan. Dalam konteks literasi budaya, seni tari menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan sejarah, nilai moral, serta kearifan lokal kepada generasi muda.

Tarian seperti Jaya Perbangsa, Gogige Gokil, dan Sancang Gugat merupakan contoh nyata bagaimana ekspresi artistik dapat menjadi media edukatif yang menyenangkan. Setiap gerak, kostum, dan musiknya membawa simbol-simbol kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan makna.

Dengan demikian, partisipasi sanggar dan sekolah dalam lomba tari tradisional ini tidak hanya memperkuat minat anak-anak pada seni, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri — fondasi penting dalam membangun literasi yang utuh dan berkarakter.

Antusiasme Penonton dan Dukungan Pemerintah

Ajang lomba tari tradisional di Depok Literacy Fest 2025 ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Depok Open Space tempat acara berlangsung dipenuhi penonton dari berbagai kalangan — mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, hingga orang tua yang dengan bangga menyaksikan penampilan anak-anak mereka.

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan serta Dinas Pendidikan memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat peserta dan para pembina seni. Dalam sambutannya, perwakilan panitia menyampaikan bahwa acara seperti ini akan terus dikembangkan sebagai agenda tahunan, agar semakin banyak generasi muda yang terlibat aktif dalam pelestarian budaya lokal.

Dampak Positif bagi Generasi Muda

Keterlibatan anak-anak dalam kegiatan seni seperti lomba tari tradisional tidak hanya mengasah keterampilan estetika, tetapi juga melatih disiplin, kerja sama tim, kepercayaan diri, dan kecintaan terhadap warisan budaya.

Selain itu, melalui festival seperti Depok Literacy Fest, mereka belajar bahwa literasi tidak terbatas pada membaca buku, tetapi juga membaca makna di balik budaya, simbol, dan ekspresi seni.

Penutup: Tari, Literasi, dan Identitas Bangsa

Keberhasilan Sanggar Tari Pringgondani dan peserta lainnya di ajang Depok Literacy Fest 2025 adalah bukti bahwa seni tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, khususnya generasi muda.

Lewat gerak tari, mereka tak hanya menampilkan keindahan, tetapi juga menulis cerita tentang siapa kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya.

Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi sekolah, sanggar, dan komunitas lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjaga api kebudayaan agar tetap menyala di tengah dunia modern yang terus berubah.

#SanggarTariPringgondani #DepokLiteracyFest2025 #TariTradisional #BudayaDepok #LiterasiBudaya #TariGogigeGokil #TariSancangGugat #JayaPerbangsa #PelestarianBudaya











Sabtu, 01 Februari 2025

Jaipongan: Genre Tari Generasi Ketiga dalam Perkembangan Seni Pertunjukan Tari Sunda

Seni pertunjukan tari Sunda hingga saat ini telah diisi dengan tiga genre tari yang diciptakan oleh tiga tokoh pembaharu tari Sunda, yaitu Rd. Sambas Wirakusumah yang menciptakan genre tari Keurseus sekitar tahun 1920- an, Rd. Tjetje Somantri yang menciptakan genre tari Kreasi Baru sekitar tahun 1950-an, dan Gugum Gumbira Tirasondjaya yang menciptakan genre tari Jaipongan pada awal tahun 1980-an. Ketiga genre tari tersebut memiliki citra estetiknya sendiri-sendiri sesuai latar budaya generasinya masing-masing. Genre tari Jaipongan yang kini sudah lebih dari 30 tahun belum tergantikan di dalamnya menunjukkan nilai-nilai yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Sunda. Untuk mengekplanasi berbagai aspek penting yang melengkapi pembentukan sebuah genre tari ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa genre tari Jaipongan dibentuk oleh konsep dasar etika dan estetik egaliter dengan menghasilkan struktur koreografi yang simpel dan fl eksibel yang terdiri dari empat ragam gerak, yaitu bukaan, pencugan, nibakeun, dan mincid.

JAIPONG WAYANG & JAIPONG KESUT


A. JAIPONG WAYANG


Jaipong Wayang adalah tari kreasi baru yang terinspirasi dari cerita pewayangan Ramayana. Tari ini menggabungkan gerakan tari Jaipong dengan unsur-unsur tari wayang. 
Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa adalah salah satu contoh tari Jaipong Wayang. Tari ini diciptakan oleh Yayan Shofiyan di Bengkel Jaipong Galak Sinongnong'Art. 
Tari Jaipong sendiri merupakan tarian tradisional Jawa Barat yang berasal dari Karawang dan Bandung. Tarian ini diciptakan oleh Gugum Gumbira dan Haji Suanda pada tahun 1975. 
Ciri khas tari Jaipong adalah: 
Gerakannya unik, energik, dan sederhana
Dimainkan dengan suasana yang humoris dan ceria
Menggambarkan sifat wanita Sunda yang tidak pantang menyerah, berani, ramah, lincah, mandiri, dan bertanggung jawab

GENRE JAIPONG WAYANG : HANOMAN DUTA, SUBALI SUGRIWA, DASAMUKA 

B. JAIPONG KESUT


Jaipong kesut adalah salah satu gerakan dalam tarian Jaipong, yaitu gerakan perpindahan dari satu variasi gerakan ke lainnya. Gerakan ini dilakukan setelah gerakan ngala. 
Jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tarian ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian tradisional, seperti pencak silat, ketuk tilu, dan wayang golek. 
Ciri khas tarian Jaipong adalah: 
Gerakan yang unik, sederhana, dan energik
Suasana yang humoris dan ceria
Humanism, keceriaan, semangat, kesederhanaan, dan spontanitas
Tarian Jaipong sering dipentaskan dalam acara festival di luar negeri, baik di Asia, Eropa, maupun Amerika

GENRE JAIPONG KESUT : CIUNG WANARA, RATU SAMUDRA, CIKERUH, AGNI, CITRA RESMI DAN DHARMA KUJANG


Rabu, 29 Januari 2025

"Mengasah Bakat, Mengasuh Talenta - Menebar Aksi, Mendulang Prestasi"

 

 Lomba Tari Kreasi Nusantara & Tradisional Tingkat Nasional | Mall Depok Town Square,
Sabtu, 25 Januari 2025


    Sanggar Tari Pringgondani Kota Depok berhasil membawa pulang 7 (Tujuh) gelar juara pada ajang Lomba Tari Kreasi Nusantara & Tradisional Tingkat Nasional pada Sabtu, 25 Januari 2025 di Mall Depok Town Square Depok.

"Alhamdulillah bisa menjadi yang terbaik di antara karya - karya terbaik juga. Ini kami jadikan motivasi untuk terus berbuat yang terbaik dan terus menggali serta melestarikan tarian Nusantara dan Tradisional di Kota Depok dan Jawa Barat." 

Minggu, 29 Desember 2024

Lomba Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat

 


Sanggar Tari Pringgondani Kota Depok meraih Juara 2 dan 3 Kategori Rampak pada Lomba Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024 Se-Jawa Barat. Disparbud Kota Bogor dan AFI Kota Bogor menggelar Lomba Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka 2024, lomba diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Banten yang dilaksanakan di Bogor Trade Mall (BTM) Kota Bogor, 21-22 Desember 2024.

Kegiatan Lomba Pasanggiri Jaipongan Bogor Terbuka ini selain sebagai ajang kompetisi, juga bertujuan untuk menggali potensi seni budaya tradisional, melestarikannya agar Senin budaya jaipong yang ada di Jawa Barat dapat terpelihara dengan baik.

Masyarakat Jawa Barat yang memiliki moto Silih asah, silih asih dan silih asuh senantiasa terus dilandasi dengan rasa kebersamaan, kekeluargaan juga semangat juang yang pantang menyerah.

Budaya tradisional Indonesia merupakan Budaya Lokal yang jenius dan sudah berusia ratusan tahun, para peserta harus tampil dengan bersungguh sungguh demi meraih prestasi yang terbaik.

Ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta pembentukan watak, kepribadian, disiplin dan sportivitas sehingga menghasilkan generasi bangsa yang unggul dan lebih baik.

Jumat, 22 Maret 2024

Sanggar Pringgondani Depok sebagai Penyelenggara Ajang Talenta Puspresnas



Puspresnas dibentuk sejak tahun 2020 dan mengemban tugas untuk mencari, mewadahi/mengumpulkan, mengatur, mendorong, dan mengembangkan bakat, minat, serta potensi generasi emas Indonesia untuk mencapai puncak prestasi tertinggi dalam berinovasi dan berkreativitas di bidang: Sains, Teknologi, Seni/ Bahasa/Literasi, Olahraga, Vokasi dan Kewirausahaan, melalui kompetisi, lomba, festival dan apresiasi. Puspresnas juga menjadi pelopor pengembangan asas gotong royong/kolaborasi yang akan diimplementasikan dalam strategi kemitraan dengan para pemangku kepentingan (Pemerintah, Entitas Bisnis, Komunitas, Akademisi, dan Media) guna mencapai misi Manajemen Talenta Nasional.[3] Ajang pencarian bakat ini diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok pemuda yang berhasil di bidang masing-masing. Lomba untuk melahirkan generasi muda yang memiliki bakat dan keahlian mumpuni di bidangnya masing-masing. Para peserta lomba tersebut diharapkan bisa diserap oleh industri dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional.[4].

Sanggar Tari Pringgondani Kota Depok mendapatkan izin sebagai Penyelenggara Ajang Talenta Puspresnas sebagai Kurator pada Aplikasi Kurasi Ajang Talenta Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)

Sabtu, 07 Oktober 2023

Tari Tenun Bersemai, Sanggar Tari Pringgondani Depok dalam Festival Tari Tenun & Songket Nusantara 2023


"Tari Tenun Bersemai" Sanggar Tari Pringgondani Depok bersama Pelatih Bang Ridho, Bang Rizal dan Mba Bella

    Depok - Tenun dan songket, sebagai representasi unik karya anak bangsa, merentang hingga ke hampir semua sudut Nusantara, mencakup 38 provinsi di Indonesia. Ragamnya termasuk tenun ikat, songket, ulos, tapis, tenun gringsing, double ikat, endek, hingga kain ATBM.

    Mengusung sejarah berabad-abad, tenun dan songket pernah menjadi alat tukar perdagangan pada masa Kerajaan Nusantara, bahkan sebelum rupiah diperkenalkan. Mereka menjadi pengganti koin emas yang dimiliki oleh raja, ratu, dan bangsawan.

    Tenun dan songket memainkan peran penting dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Dalam dimensi spiritual, kain tenun alam digunakan sebagai kiswah Ka’bah, menjadi simbol kiblat umat Islam. Mereka juga merentang dalam dimensi adat, budaya, sejarah, ekonomi, dan kesehatan.

    Prof. Anna Mariana, sebagai pelopor Hari Tenun Indonesia, menjelaskan bahwa Festival Tenun Songket Nusantara 2023 merupakan tahun kebangkitan bagi pelaku Seni & UMKM. Event ini menjadi titik balik setelah tiga tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Tujuan utama acara ini adalah melindungi warisan budaya dan mendukung sektor ekonomi dengan pengakuan legal terhadap eksistensi tenun dan songket.

    Prof. Anna menggaris bawahi pentingnya legalitas dalam melindungi warisan budaya dari eksploitasi negara lain. Ia juga mendorong strategi untuk memastikan kelangsungan tenun dan songket. Salah satunya adalah dengan menyertakan sejarah budaya dalam kurikulum pendidikan, mengakui hak atas motif-motif tradisional, dan mengembangkan sentra tenun berkualitas.

    Dengan semangat tersebut, Festival Tenun Songket Nusantara 2023 menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya Indonesia yang kaya dan tak ternilai harganya.

    Sanggar Tari Pringgondani Depok berhasil meraih Juara 2 Kategori usia 13 – 17 Tahun dan memperoleh Piala dan sertifikat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) dengan menampilkan tarian “Tenun Bersemai” 

Selasa, 12 September 2023

Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa - Festival Buku Depok Tahun 2023

 

Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa - SMAN 4 Depok - at Festival Buku Depok 2023

Festival Buku Depok Tahun 2023, yang digelar di Jakarta Global University (JGU), Depok, menghadirkan pengalaman istimewa bagi para penggemar literasi. Acara ini menampilkan lebih dari 3.000 judul buku dari 50 penerbit yang menarik, menjadi sorotan utama pameran yang diantisipasi.

Irwan Nurwanto, Ketua Pelaksana Festival Buku Depok Tahun 2023, mengungkapkan tujuan nobel di balik acara ini memperkuat daya tarik bacaan di kalangan warga Kota Depok. Ia juga ingin mendorong partisipasi aktif warga dengan mengundang mereka untuk menyumbangkan koleksi buku terbaiknya.

Irwan menjelaskan dengan antusias, Kumpulan buku yang terkumpul akan diberikan kepada taman baca di Kota Depok dalam semangat tema ‘1 Juta Buku untuk Kota Depok’.

Festival Buku Depok Tahun 2023 yang berlangsung selama periode 11 hingga 20 Agustus ini tidak hanya menawarkan koleksi buku yang mengagumkan, tetapi juga menyelipkan sejumlah agenda menarik lainnya. Sebagai bagian dari festival ini, ada workshop tentang seni mendongeng dalam bentuk komik, parade nasyid, pelatihan futsal, pameran seni lukis, kompetisi marawis, acara pensi, dan kontes mewarnai serta lomba Tari Kreasi Nusantara.

Dalam gelaran Tari Kreasi Nusantara, Sanggar Tari Pringgondani membesut Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa yang dibawakan oleh anak-anak SMA Negeri 4 Depok, dalam gelaran tersebut SMA Negeri 4 memperoleh Juara 1 Tingkat SMA dan mendapat piala dari Walikota Depok.

Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa Karya Yayan Shofiyan di Bengkel Jaipong Galak Sinongnong’Art. Tarian ini termasuk kedalam jenis tari kreasi baru yang ide penciptaanya bersumber dari cerita pewayangan Ramayana.

Tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa ini terinsprasi dari cerita pewayangan Subali Sugriwa sesuai dengan judul lagunya tentang tokoh Subali dan Sugriwa, menceritakan tentang pertempuran dua saudara karena perkara yang memperebutkan tahta dan wanita.

Koreografi tarian ini diadaptasi dari gerak-gerak yang merupakan imitasi atau peniruan gerak binatang yaitu binatang kera yang menggambarkan tokoh Subali Sugriwa dan dipadukan dengan unsur gerak tari wayang, terdiri dari dua puluh tujuh motif gerak, yang dimana dua puluh tujuh motif gerak tersebut memiliki katergori gerak yang dianalisis dengan teori etnokoreologi, kategori gerak dalam komposisi tari jaipong ini yaitu gerak berpindah tempat (locomotion), gerak murni (pure movement), gerak maknawi (gesture), dan gerak penguat ekspresi (baton signal).

Rias yang digunakan merupakan rias korektif dan busana yang digunakan merupakan bagian yang memperkuat karakter tokoh yang dibawakan, pencipta memadukan berbagai kostum dan ciri khas tarian dapat terlihat dari bagian-bagian busana dan aksesoris kepala.